- Saeed Namaki, Menteri Kesehatan rezim: Jika kita tidak dapat mengelola virus Corona, itu akan menjadi kerugian dan aib bagi seluruh sistem, tidak hanya bagi Kementerian Kesehatan. (Situs berita Khabar-Fori – 24 Januari 2021)
- Alireza Reisi, juru bicara National Coronavirus Combat Taskforce (NCCT): COVID-19 rawat inap di Teheran meningkat 26% dalam seminggu, dari 749 menjadi 946. (TV Negara, 25 Januari 2021)
- Payam Tabarsi, kepala Departemen Penyakit Menular di Rumah Sakit Masih Daneshvari: Peningkatan jumlah rawat inap COVID-19 di Teheran dalam beberapa hari terakhir mengkhawatirkan. Kemarin jumlah rawat inap meningkat 3%. (Kantor berita ISNA, 25 Januari 2021)
- Hamid Souri, direktur Komite Epidemiologi NCCT: Pembukaan kembali sekolah dapat membahayakan nyawa banyak anak dan dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan. (Kantor berita Tasnim, 25 Januari 2021)
- Ilmu Kedokteran Universitas Isfahan: Jumlah pasien COVID-19 meningkat. Kami akan menghadapi kondisi genting dalam tiga minggu ke depan. (Kantor berita Mehr, 25 Januari 2021)
- Gubernur Bonab: Jika situasi saat ini tidak dikelola, kami akan melihat puncak virus Corona di kota dalam beberapa hari mendatang. (Mehr, 25 Januari 2021)
Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (PMOI / MEK) mengumumkan pada hari Senin, 25 Januari 2021, bahwa jumlah kematian akibat virus Corona di 478 kota telah melebihi 206.300. Jumlah korban di Teheran adalah 50.056, Khorasan Razavi 13.965, Isfahan 13.050, Lorestan 8.333, Mazandaran 8.297, Qom 8.010, Azerbaijan Barat 7.563, Gilan 7.356, Fars 6.252, Alborz 5.308, Hamedan 4.863, Kerman 4.564, Kurdistan 3.536, dan Ardabil 2.562 .
Sekretariat Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI)
25 Januari 2021